Silaturahmi Sekretaris Badan Pengembangan SDMP-KP di BPPP Ambon

Jumat, 4 Maret 2016, untuk kedua kalinya di tahun 2016, Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Kelautan Perikanan, Dr. Rina, mengunjungi BPPP Ambon. Pada silaturahmi yang kedua ini, Dr. Rina banyak memberi motivasi kepada pimpinan dan seluruh staf BPPP Ambon agar selaras dengan semangat Menteri KP, Susi Pudjiastuti, untuk banyak melakukan evisiensi anggaran yang berarti semakin sedikit sumberdaya yang digunakan untuk semakin besar output yang bisa dihasilkan. Artinya jika sebuah output bisa dihasilkan dengan satu sumberdaya maka tidak perlu menggunakan dua atau lebih sumberdaya lagi. Pertanyaan evaluatif yang penting kita pertanyakan adalah apakah program sudah tepat guna dan tepat sasaran, dan apakah harga sudah wajar dan kualitas sudah yang terbaik? Sehingga cara berpikir ini akan berimplikasi pada penghematan anggaran tetapi tidak mengurangi kegiatan.
Dr. Rina dalam arahannya mengutip pernyataan Presiden Jokowidodo (20 Oktober 2014) “Kita harus bekerja sekeras-kerasnya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Samudera, laut, selat, dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudera dan memunggungi selat dan teluk. Ini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga jalesveva jayamahe, di laut justru kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang kita di masa lalu bisa kembali lagi membahana”.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Rina juga menyampaikan dampak perubahan reformasi anggaran di Kementerian KP di antaranya : KKP mendapat julukan baru “Kementerian Pengadaan”, organisasi lebih ramping minimal 40% (eselon I, II, dan III), serta kenaikan gaji pegawai dan tunjangan kinerja bisa dilakukan. Dr. Rina juga meneruskan himbauan Menteri KP akan pentingnya semangat membangun 3K yakni komunikasi, koordinasi dan kerjasama. Ketika tidak ada komunikasi maka sulit membangun kordinasi dan jika tidak ada koordinasi maka sulit melakukan kerjasama. “Jadilah manusia yang merdeka, apabila salah, akui dan perbaiki” (Susi Pudjiastuti).