Home » Berita » Pelatihan Konservasi Perikanan Berkelanjutan di Tual

Pelatihan Konservasi Perikanan Berkelanjutan di Tual

Desa Dullah Laut adalah salah satu bagian dari Kota Tual dengan penduduk dominan berprofesi sebagai nelayan tangkap dan pembudidaya rumput laut, serta sebagian lagi bekerja pada perusahaan budidaya mutiara. Hal ini menjadi dasar yang tepat sehingga penduduk daerah ini dipilih menjadi peserta pelatihan Konservasi Perikanan Berkelanjutan (mendukung Program Maluku Lumbung Ikan Nasional), yang dilakukan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Ambon. Pelatihan ini berlangsung dari tanggal 19-24 Oktober 2015.

Dari kegiatan pelatihan ini masyarakat mengetahui startegi pengelolaan perikanan agar berkelanjutan secara ekologi, ekonomi dan sosial budaya. Masyarakat dibekali pengetahun dan keterampilan serta sikap bagaimana mengantisipasi overfishing dengan menghindari dan mencegah kegiatan destruktif fishing seperti bom, potasium, tuba, bore dan sejenisnya yang merusak biota dan habitat perairan. Peserta juga membangun strategi mengurangi dampak penangkapan seperti bycatch dan discards dengan merubah alat tangkap seperti merubah jaring bermata 1′ menjadi 3′ sampai 4′ sesuai ikan target. Nelayan juga dihimbau agar tidak lagi membuang alat tangkap bekas ke laut karena akan menjadi ghost fishing (alat tangkap hantu) yang akan terus menangkap ikan tanpa tuan sampai alat tersebut hancur.

Brainstorming dan FGD (Focus Group Discussion) yang menjadi bagian dari pelatihan ini menjadi ajang masyarakat menyampaikan berbagai ide dan pengalamannya serta berbagi cerita tentang kearifan lokal terkait upaya konservasi perikanan berkelanjutan di Dullah Laut. Dari sini diketahui baha beberapa spesies telah mengalami pergeseran garis dasar yang sangat jauh (shifting base line). Misalnya dulu ada triton, saat ini sudah sangat sulit ditemukan, demikian pula jumlah populasi penyu yang semakin berkurang dan kerapatan karang di beberapa titik tersisa sampai 25% saja dari kerapatan 100%.

Pelatihan yang diawaki oleh pelatih konservasi dari BPPP Ambon, Agussalim dan Ranto Simanjuntak, diikuti dengan sangat antusias oleh peserta sejak dari awal sampai akhir pelatihan. Kegiatan praktek pembuatan media tumbuh karang berupa bioreeftek juga berlangsung dengan sangat semangat sampai pada proses penurunannya di perairan Dusun Duroa yang dipadati terumbu karang. Pada akhir kegiatan dilengkapi dengan anjangsana pada spot wisata Pulau Baer dan Pulau Adranan yang saat ini menjadi andalan wisata bahari Kota Tual.

Baca Juga

Sosialisasi Gratifikasi dan Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) kepada pihak Eksternal BPPP Ambon

Dalam upaya Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *